● Dalam suatu sistem terisolasi atau tertutup proses reversibel, untuk
perubahan tenaga panas atau energi termal ke tenaga gerak atau energi
mekanik, kehematan atau efisiensi sistem dari seluruh siklus yang
beroperasi diantara beberapa titik operasional yang memiliki temperatur
sama, adalah sama, dan efisiensi ini bergantung hanya pada temperatur,
tak pada bahan digunakan, sehingga perubahan temperatur menentukan
perubahan efisiensi.
● Tak ada mesin termodinamik dapat bekerja lebih efisien daripada mesin
reversibel termodinamik yang bekerja diantara titik operasional yang
memiliki temperatur sama.
● Efisiensi (efficiency) atau kehematan suatu mesin atau sistem konversi
energi adalah, rasio antara hasil (result) dan upaya (effort), atau
rasio antara kuantitas energi efektiv atau berdayaguna dari keluaran
(output) terhadap energi total masukan (input), atau setara dengan rasio
antara daya keluaran (output power) dan daya masukan (input power),
dimana untuk mesin termodinamik, adalah setara dengan rasio kerja
eksternal diunjukkerjakan oleh mesin dan energi digunakan oleh mesin
untuk menghasilkan kerja tersebut pada temperatur lebih tinggi. Untuk
mesin proses reversibel termodinamik, dimana efisiensi bergantung hanya
pada temperatur, dapat dinyatakan secara matematik sebagai berikut.
● η = Wout/Qinp
● η = (Qinp ― Qout)/Qinp = Qinp/Qinp ― Qout/Qinp = 1 ― Qout/Qinp
● η = (Tinp ― Tout)/Tinp = Tinp/Tinp ― Tout/Tinp = 1 ― Tout/Tinp
● η% = η x 100%
dimana,
● η, efisiensi
● η%, efisiensi, dalam % (per cent)
● Wout, kerja dihasilkan, dalam J; apa yang kita peroleh, sebagai bagian apa yang kita bayar
● Qinp, kuantitas energi panas masukan, dalam J; apa yang kita bayar
● Qout, kuantitas energi panas keluaran, dalam J; apa yang kita bayar, tapi terbuang
● Tinp, temperatur masukan atau sebelum kerja dilakukan, dalam K
● Tout, temperatur keluaran atau sesudah kerja dilakukan, dalam K
Untuk Qout setara Qinp, atau Tout samadengan Tinp, efisiensi adalah maksimum, 1 atau 100%.
Maksud efisiensi adalah memperoleh Wout sebesar mungkin dengan Qout
sekecil mungkin, dimana Wout > Qout, tapi Qout minimum samadengan 0
adalah ideal, sehingga efisiensi maksimum tak pernah dapat dicapai.
● Efisiensi maksimum adalah ideal, dan tak akan pernah dicapai secara real, dan yang dapat dicapai hanya mendekati maksimum.
Untuk suatu mesin tertentu termodinamik, penetapan rangkum temperatur
operasional adalah penting untuk menset efisiensi optimum, dimana
efisiensi merosot bila, temperatur merosot atau sebaliknya temperatur
meningkat, diluar rangkum temperatur optimum.
Konsep dan prinsip efisiensi tak hanya berlaku untuk sistem termodinamik
atau termal, tapi berlaku generik atau universal untuk segala mesin.
Tentang ini akan dibahas dalam topik tersendiri.
● Efikasi (efficacy) atau efektivitas (effectiveness) atau kedayagunaan
suatu mesin atau sistem konversi energi adalah, ukuran kuantitas efektiv
(effective quantity) sistem, yang merupakan rasio kuantitas keluaran
terhadap kuantias masukan. Untuk sistem termodinamik proses reversibel,
efikasi dinyatakan sebagai berikut.
● ε = Qout/Qinp = Tout/Tinp
● η = 1 ― Qout/Qinp = 1 ― ε
● ε% = ε x 100%
● η% = (1 ― ε) x 100%
dimana,
● ε, efikasi
● ε%, efikasi, dalam % (per cent)
Untuk Qout setara Q inp, atau Tout samadengan Tinp, efikasi adalah maksimum, 1 atau 100%.
● Efikasi maksimum adalah ideal, dan tak akan pernah dicapai secara real, dan yang dapat dicapai hanya mendekati maksimum.
● Redundansi (redundancy) atau pemborosan, disebut juga irreversibilitas
suatu mesin atau sistem konversi energi adalah, ukuran kuantitas
terbuang atau takdigunakan (unused quantity) sistem, yang merupakan beda
atau selisih antara kuantitas masukan dan kuantitas keluaran. Untuk
sistem termodinamik proses reversibel, redundansi dinyatakan sebagai
berikut.
● ρ = Qinp ― Qout
● η = (Qinp ― Qout)/Qinp = ρ/Qinp
● ρ% = ρ x 100%
dimana,
● ρ, redundansi
● ρ%, redundansi, dalam % (per cent)
Untuk Qout setara Q inp, redundansi adalah minimum, 0 atau 0%.
● Redundansi minimum adalah ideal, dan tak akan pernah dicapai secara real, dan yang dapat dicapai hanya mendekati minimum.
● Koefisien performasi (coeficient of performace) atau unjukkerja suatu
mesin atau sistem konversi energi adalah, rasio antara kuantitas energi
keluaran (output) terhadap kerja total masukan (input), yang dapat
dinyatakan secara matematik sebagai berikut.
● δ = Qout/Winp
● δ = Qout/(Qinp ― Qout) = Qout/Qinp ― Qout/Qout = Qout/Qinp ― 1
● δ% = δ x 100%
dimana,
● δ, koefisien performansi
● δ%, koefisien performansi, dalam % (per cent)
● Winp, kerja dilakukan, dalam J; apa yang kita bayar
● Qinp, kuantitas energi panas masukan atau diserap, dalam J; apa yang kita bayar, tapi terbuang
● Qout, kuantitas energi panas keluaran atau dibuang, dalam J; apa yang kita peroleh, sebagai bagian apa yang kita bayar
Maksud koefisien performansi adalah memperoleh Qout sebesar mungkin
dengan Qinp sekecil mungkin, dimana Qout =< W inp dan Qout >>
Qinp, sehingga, tak seperti efisiensi, karena Qinp selalu lebih kecil
daripada Qout, koefisien performansi bisa jauh melampaui 1 atau 100%,
tapi Qinp minimum samadengan 0 adalah ideal, sehingga koefsisien
performansi maksimum atau takterhingga tak pernah dapat dicapai.
Hukum Kedua Termodinamika menjadi landasan pembuatan mesin panas Carnot
(Carnot heat engine) dan mesin desakan Diesel (Diesel compression
engine). Perangkat teknologi seperti, lemari-es (refrigerator),
lemari-pendingin atau kulkas (cool-case), penyejuk-udara
(air-conditioner, AC), mesin bakar (combustion engine) atau mesin bensin
(gasoline engine) dan mesin desak (compression engine) atau mesin solar
dari berbagai kendaraan bermotor (RANMOR), mencakup sepedamotor dan
mobil, dirancang berdasarkan pada prinsip Hukum Kedua Termodinamika.
Jika koefisien performansi maksimum ingin diperoleh diterapkan pada
mesin dingin: refrigerator, kulkas, AC, dan semacamnya, maka efiesiensi
maksimum ingin diperoleh diterapkan pada mesin panas: RANMOR, dan
semacamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar